JAKARTA|ProNews.id- Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas memberi pesan khusus kepada jajarannya pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Indonesia, Kamis (17/08) di Kantor Pusat Kemenag, Jakarta.

Disebutkan melalui Siaran Pers Kemenag, ia meminta Aparatus Sipil Negara (ASN) Kemenag bersiap menyongsong dua hal, bonus demografi dan momentum kepercayaan internasional.

Mengutip pidato Presiden Joko Widodo pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD, bahwa Indonesia saat ini punya peluang besar untuk meraih Indonesia Emas 2045.

Menag menyebutkan, Indonesia berada dalam momentum yang sangat baik untuk meraih posisi sebagai lima besar kekuatan ekonomi dunia. Peluang itu, antara lain seiring adanya bonus demografi yang akan mencapai puncaknya di tahun 2030-an.

Jika dipersiapkan dengan baik, lanjutnya, kondisi ini akan mengantarkan bangsa ini meraih Indonesia Emas 2045. Sebab, 68% warganya adalah penduduk usia produktif, dan itu menjadi kunci peningkatan produktivitas nasional kita.

“Sebagai kementerian yang mengemban fungsi pendidikan, maka menjadi tugas Kementerian Agama untuk meningkatkan kualitas SDM pemuda Indonesia. Prestasi para siswa madrasah dan sekolah agama yang telah diraih harus memotivasi kita semua untuk berbuat lebih dalam mempersiapkan penduduk usia produktif yang kompeten menyongsong masa depan dan persaingan global,” pesan dia saat memimpin upacara HUT ke-78 Proklamasi Kemerdekaan RI.

Menurut pria yang akrab disapa Gus Men ini, kunci kedua menyongsong Indonesia Emas 2045 adalah terbangunnya kepercayaan internasional (internasional trust).

Indonesia mendapat sejumlah amanah internasional, mulai dari Presidensi G20 dan Keketuaan di ASEAN. Kondisi yang dimiliki Indonesia saat ini harus dijaga, salah satunya dengan merawat kerukunan dan koeksistensi.

“Sebagai kementerian yang juga bertanggung jawab dalam merawat harmoni dan kerukunan umat, Kementerian Agama harus berada pada garda terdepan dalam menguatkan semangat toleransi dan koeksistensi untuk bisa hidup bersama dalam Bhinneka Tunggal Ika,” tuturnya.

“Kita bersyukur indeks kerukunan umat beragama terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun, ikhtiar membumikan dan menginternalisasikan nilai-nilai Moderasi Beragama harus terus diintensifkan demi terus tumbuhnya komitmen kebangsaan, toleransi, sikap anti kekerasan, dan penghormatan atas budaya dan tradisi,” sambungnya.

Ia juga mengingatkan jajarannya akan tantangan dalam menyongsong tahun politik. ASN Kemenag, kata Yaqut, harus mampu menjadi perekat di tengah perbedaan pilihan masyarakat. Jangan sampai beda pilihan menjadi sebab perpecahan dan mengoyak jalinan silaturahmi, persaudaraan, dan persatuan anak bangsa.

“ASN Kemenag harus mampu mewarnai suasana agar Pemilu berlangsung dalam suasana gembira layaknya sebuah pesta yang kita sebut sebagai Pesta Demokrasi,” sebutnya.

Dia menyampaikan apresiasi kepada para tokoh agama, ulama, tokoh masyarakat, juga guru dan budayawan. Peran mereka sangat besar dalam menjaga harmoni bangsa dan ikut mengantarkan Indonesia pada kemajuan saat ini.

Terakhir, Qoumas mengajak jajarannya untuk mendoakan para pejuang dan pendiri bangsa yang telah berjuang dan mewariskan kemerdekaan. Semoga para pejuang bangsa mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

“Kita doakan semoga para pemimpin bangsa mendapat pertolongan dan diberikan kemampuan untuk mengantarkan kemajuan bangsa,” harapnya.

“Kita doakan juga para generasi muda Indonesia diberi hidayah, semangat, dan kompetensi untuk meneruskan estafet kepemimpinan dan pembangunan bangsa di masa-masa yang akan datang,” tandasnya.

“Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia. Mari bersama, terus melaju untuk Indonesia maju! Merdeka, merdeka, merdeka!” Pungkas Menag.

[*/Rev]