TOMOHON|ProNews.id- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) mendorong desa-desa wisata di Provinsi Sulawesi Utara naik kelas dengan memperkuat kualitas produk wisata juga ekonomi kreatif, sehingga dapat menarik lebih banyak minat wisatawan untuk berkunjung.
Saat menghadiri Bimbingan Teknis (Bimtek) Beli Kreatif Desa Wisata (Beti Dewi), belum lama ini di Hotel Villa Emitta Tomohon, ia mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya Kemenparekraf mendorong desa-desa wisata di Sulut memperkuat produk wisata dan ekonomi kreatif.
Khususnya, lanjutnya, membantu pengelola desa wisata dalam membuat paket-paket wisata.
“Kami membawa sejumlah perwakilan desa wisata untuk naik kelas agar produk pariwisata dan ekonomi kreatifnya bisa ditampilkan dan dibeli. Ekonomi kita bisa bergerak kalau ada konsumsi,” ungkap Menparekraf.
Menurut dia, Kemenparekraf sebelumnya telah meluncurkan program Beti Dewi, yang menargetkan 100 desa wisata naik kelas atau onboarding secara digital melalui beberapa online travel agent (OTA) dan juga travel agent (TA) atau travel online (TO).
Untuk itu, diharapkanya,10 pengelola desa wisata yang ikut dalam pelatihan ini dapat segera membawa desa wisatanya untuk onboarding secara digital.
Dalam kegiatan ini, para pengelola desa wisata diberikan pelatihan tentang penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola, peningkatan kualitas pelayanan serta infrastruktur desa wisata hingga peluang akses pembiayaan.
“Mari kita manfaatkan, tahun lalu sudah tercipta 2,6 juta lapangan kerja, momentum ini kita kawal, kita percepat perbaikan, kita percepat pembangunan,” ujar Sandiaga, yang hadir didampingi Inspektur 1 Kemenparekraf/ Baparekraf, Bayu Aji; Staf Khusus Menparekraf Bidang Akuntabilitas, Pengawasan, Reformasi, dan Birokrasi Kemenparekraf/Baparekraf, Irjen Pol. Krisnandi; dan Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf/ Baparekraf, Dwi Marhen Yono.
[*/Rev]